Dikner_Alipa
1. perjamuanku bersama sebatang Rokok yang hampir
habis disaat matahari yang kian terhimpit oleh belahan gunung,
memancarkan cahaya indah dibalik optik
kuingin berlari menghampirinya dengan sapaan keagungan,
agar dia tetap disana "disisiku" untuk bersama memancarkan cahaya indah itu...
kuingin berlari menghampirinya dengan sapaan keagungan,
agar dia tetap disana "disisiku" untuk bersama memancarkan cahaya indah itu...
2. bintang-bintang seakan mendengarkan percakapanku dengan selembar kertas putih tentang hati yang gundah...
3. sebutan namamu sangat indah dalam mimpi dan hayalku, tapi sapaan itu tak bisa ku ungkapkan dalam keseharianKU...
4. dia yang menatapQ, dgn senyumnya yang manis tak bernyawa membuat suara-suara itu hadir bagai angin...
5. merangkak dalam gelap mengikuti sumber suara keramaian diujung jalan kan ada terang yang akan mengajakKU tuk menari...
6. BERSAMA KICAUAN BURUNG DIPAGI HARI MENUNGGU KAN DATANGNYA MENTARI
7. jauh dari kelopak Matamu yang tak sesekali
berkedip, Aku selalu tersenyum dalam kegundahan. dibalik bayamganMu, Ku
selaLu Berdiri Tgak dalam KemUnafikan cara berfikirKu, dan bERharap kau
akan menoLeh kEbeLakang...
8. Tertunda dan Duka.....
saat Hujan, bertedu di Gubuk Tua...
dari awal sampai akhir
setiap tetes yang keluar dari atap yang kusam...
Tanya-tanya itu semakin merobek,
Ku-butuh Engkau sahabat...
DiSINI...!
ulurkan tangan menampung tetesan itu...
9. Pecahan Gelap Menyobek Nadi yang Diam,
Dalam Arungan Kelam tanpa Sebua Pijakan juga akan Percuma...
Keterasingan masih Pilihan...
8. Tertunda dan Duka.....
saat Hujan, bertedu di Gubuk Tua...
dari awal sampai akhir
setiap tetes yang keluar dari atap yang kusam...
Tanya-tanya itu semakin merobek,
Ku-butuh Engkau sahabat...
DiSINI...!
ulurkan tangan menampung tetesan itu...
9. Pecahan Gelap Menyobek Nadi yang Diam,
Dalam Arungan Kelam tanpa Sebua Pijakan juga akan Percuma...
Keterasingan masih Pilihan...