CERMINAN RINDU
Bersandar Dalam Hayalan Tentang Kewajaran,
Menjadi Kerabat Angin Yang Berhembus Menjauh Dari Matahari.
Aku Duduk Dengan Genggaman Kobaran-Kobaran Mimpi
Menatap AWAN Yang Kerutannya Tak Jelas,
Seakan Mengikuti Sejak Awal PerjalananKU.
PandanganKu Tak Lepas Menikmati Setiap Tariannya,
Separuh Matahari Tertutup OlehNya,
Bergerak Dengan Tingkah Unik Mengikuti Angin
Membentuk Ukiran Wajah yang MenatapKU dan Tersenyum,
Sama Seperti Senyuman Yang Selalu Kau Berikan PadaKU.
Bersama Waktu Setelah Hujan.
Senja Dalam Himpitan Gunung, Ia Nampak Dengan Perhiasan,
Memanjakan Bola MataKU Dengan Keindahan Selendang Pelanginya.
Terbayang Engkau Dengan Gaun Menawan Dan Rambut PanjangMu Terurai,
Dari Kejauhan Aku Akan Tahu Kegelisahan BersamaMU.
Tetes-Tetes Air Yang Tersisah Dari Dedaunan Mengakhiri.
Cerita Matahati, Hujan, Angin, dan Pelangi Telah Melukis Keindahannya,
Aku Menunggu Bulan dan Bintang Membagi Keindahan Lain UntukNya
Saat Itu Tiba, Engkau DisampingKu Berhayal MengagumiNya...
Dikner Alipa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar